A.Latar Belakang
Salah satu dari banyak sebutan bagi Yogyakarta adalah kota kerajinan. Barang-barang kerajinan dapat dengan mudah dijumpai di setiap sudut kota gudeg ini. Tidak heran bila dinamisme dan perkembangan kerajinan di kota pelajar ini juga tinggi. Namun, yang tidak dapat dihindari adalah peniruan produk kerajinan.
Ada satu peristiwa yang membuat sejarah tersendiri bagi perjalanan topeng batik yang saya buat. Pada saat mengikuti observasi di desa krebet. Desa krebet merupakan salah satu setra batik kayu yang ada di kota Yogyakarta. Setelah melihat-lihat beberapa produk kerajinan batik kayu yang diproduksi secara masal , timbulah niat untuk membuat topeng batik yang belum diciptakan secara massal yaitu, mengembangkan topeng batik dengan logam, sehingga menjadi suatu produk instalasi yang sangat unik
B. RUMUSAN IDE PENCIPTAAN
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan ide penciptaan sebagai berikut : Ada satu peristiwa yang membuat sejarah tersendiri bagi perjalanan topeng batik yang saya buat. Pada saat mengikuti observasi di desa krebet. Desa krebet merupakan salah satu setra batik kayu yang ada di kota Yogyakarta. Setelah melihat-lihat beberapa produk kerajinan batik kayu yang diproduksi secara masal , timbulah ide penciptaan untuk membuat topeng batik dengan mengembangkan bentuk yang lebih Spink yang ada di Mesir.
1. Mengapa tidak ada karya topeng batik yang dikombinasikan dengan logam (kuningan)?
2. Bagaiman ide tersebut dikembangkan kemudian dipraktekan.
C. Orisinalitas
Orisinalitas karya batik topeng tersebut pada motif batik tersebut kemudian pada lempengan kuningan yang diukir dengan tehnik tekan. Dengan adanya tehnik tersebut kemudian dirangkai menjadi sebuah karya instalasi dengan tidak mengubah karakter batik topeng tersebut.
D. TUJUAN DAN MAMFAAT
1. TUJUAN
a. Tujuan saya adalah untuk mengetahui bahwa batik bukan hanya bisa dibatik dikain saja,tapi juga bisa dalakukan pada media kayu
b. Mempromosikan bahwa batik kayu juga merupakan produk indonesia yang harus dilestarikan.
c. Dapat memberikan nilai tambah atau wawasan bagi mahasiswa yang belum mengenal batik kayu
2. Manfaat
a. Mendapatkan pengalaman secara lansung bagaimana menyusun konsep penciptaan pembuatan karya seni dan prakteknya.
b. Memperdalam pengetahuan dan keterampilan khususnya tehnik batik pada media kayu sehingga menghasilkan kary yang lebih baik dan berkualitas
BAB II
PROSES PRODUKSI
A. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
a. Canting
adalah alat untuk menggoreskan malam pada kain/kayu. Canting ini sangat menentukan nama batik yang akan dihasilkan menjadi batik tulis. Alat ini terbuat dari kombinasi tembaga dan kayu atau bamboo yang mempunyai sifat lentur dan ringan.
b. Kompor
Kompor dibuat dari besi dengan diberi sumbu. Kompor berfungsi untuk memanaskan “Malam”.
c. Wajan
ialah perkakas untuk mencairkan “malam” (lilin untuk membatik). Wajan dibuat dari logam baja, atau tanah liat. Wajan sebaiknya bertangkai supaya mudah diangkat dan diturunkan dari perapian tanpa mempergunakan alat lain. Oleh karena itu wajan yang dibuat dari tanah liat lebih baik daripada yang dari logam karena tangkainya tidak mudah panas. Tetapi wajan tanah liat agak lambat memanaskan “malam”.
d. Ember besar untuk wadah pewarnaan dan pelorodan
e. Sarung tangan untuk pengaman saat pewarnaan dan pelorotan
f. Panci lorod/aluminium digunakan untuk perebusan air dan melorotkan lapisan malam pada permukan topeng batik.
2. Bahan
a. Kayu
1. Sengon
2. Jati
3. kuningan
b. Malam
adalah untuk menutup masuknya warna pada kayu yang akan diwarna.
1. Malam klowong
2. Malam tembok
3. Malam pecah/parafin
c. Naptol/indigosol (pewarna),
1. Merah
2. Kuning
3. Biru
4. hijau
d. Garam diazo
e. Soda abu untuk melorotkan malam